Kamis, 16 Agustus 2012

selintas



“Praaaaaang….. Praaaaaaang…….”

Mendengar suara itu ingatannya kembali menerawang jauh ke masa lalu. Usia berapa diapun tak ingat pasti. Usia dimana semua manusia tak bisa mengingat semua, hanya “moment-moment” tertentu saja yang terekam di ingatannya. Tak sengaja.
Kemudian terbangun dari lamunan, dan berfikir bahwa pernikahan tak hanya dimana kita hidup bersama pasangan selama setahun, 2tahun, 3tahun,  4tahun, 5tahun atau 10tahun… lebih daripada itu. Di tahun ke 20? Di tahun ke 30?
Tahun dimana tingkat kejenuhan mulai meraja, usia tak lagi muda, kecantikan wanita yang semakin pudar…. hhhhhh…. Betapa kelamnya mungkin jika saat itu rumah tangga tak dilandasi dengan agama. Semua harus dikembalikan ke niat awal dan tujuan menikah, mencari ridho Allah.
Lalu dia berfikir lagi, lelaki seperti apa yang kan menjadi imamnya nanti? Semoga tak ia dapatkan lelaki yang berlalu dan abai ketika fisiknya mulai tak seperti sekarang.

“udaaaaaaah…. Udaaaaahhhh.. sabar…..” lalu dia menangis dan memeluk kedua anak kecil itu.
                Dan kemudian tersadar kembali, “kakak macam apa aku ini?” :”)


5 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar