Kamis, 16 Agustus 2012

Insyaa Allah, bisa!


                “Rasa suka itu mungkin muncul karena adanya interaksi yang intens. Kalo ta’aruf yang syar’I lewat perantara in syaa’ Allaah ga saling menyakitkan meski ga sampe pelaminan karena ada qadarallah di situ. Si perempuan ga banyak berharap semu. Juga laki-lakinya.”

                Begitulah isi sms dari seorang teman yang setiap dibaca, dihayati, selalu membuat lutut lemas, mikir, kemudian tersenyum kecil.
                Yak, bagiku pribadi, gagalnya proses ta’aruf rasanya tidak sesakit kejadian “kemarin”.
Kemarin itu benar-benar seperti naik roaller coaster. Aku terbang, naik ke atas, tersenyum, kemudian seketika dihempaskan ke bawah, teriak, naik lagi, dihempaskan lagi, seringnya begitu. Aku menikmatinya. Tapi terkadang aku juga ingin berhenti.
                Ini bukan berarti kejadian ‘kemarin’ tak ada indah-indahnya. Bukan. Kuhaturkan banyak terimakasih, karena telah mengisi dan membuat kenangan di hatiku.
                Aku tau, ‘kemarin’ dia serius. Sangat malah. Dengan, dia bilang ingin mendatangi ayahku secara langsung. Dan Salahku,,,, tak memberi (atau mungkin belum memberi) kesempatan untuk itu. Karena waktunya benar-benar bersamaan dengan yang ta’aruf. Bingung.
                Sedang pada yang ta’aruf ini, sekalipun merasa srek. Tapi karena komunikasi yang tidak intens (tidak boleh), saat gagal pun rasanya tidak “nyeri”. Tidak seperti patah hati.
                Kemudian, aku berhenti sejenak. Duduk dan merenung. Sempat berfikir untuk membatasi obrolan atau komunikasi dengan semua lelaki. Demi menghindari “perasaan” yang tidak semestinya ada. Tapi setelah dipikirkan kembali, Aku Gak Bisa. Beberapa teman lelaki yang biasa aku jadikan tempat curhat itu ya lelaki yang benar-benar bisa memposisikan dan mengerti aku harus bagaimana. Menasehati agar semakin mendekatkan diri ke Allah. Itu yang aku butuhkan. Akhirnya ku urungkan niatku.
                Sempat juga berfikir untuk tidak berpacaran. Ambil saja hatiku diam-diam. Berdoalah kepada Allah agar Allah menanamkan rasa yang sama padaku. Lalu datang dan utarakan niatmu pada ayahku. Ambil juga hati ayah dan ibuku. Jangan banyak  bicara tentang perasaan padaku. Toh kalopun berjodoh, Allah pasti melancarkan segalanya.
                Jatuh cinta itu indah, Sangat indah. Bila ditempatkan pada posisi yang benar dan ditujukan pada orang yang halal.

Semoga bisa!!!!! Semoga Allah mengistiqomahkan niat baikku ini. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar