“Rasa
suka itu mungkin muncul karena adanya interaksi yang intens. Kalo ta’aruf yang
syar’I lewat perantara in syaa’ Allaah ga saling menyakitkan meski ga sampe
pelaminan karena ada qadarallah di situ. Si perempuan ga banyak berharap semu.
Juga laki-lakinya.”
Begitulah
isi sms dari seorang teman yang setiap dibaca, dihayati, selalu membuat lutut
lemas, mikir, kemudian tersenyum kecil.
Yak,
bagiku pribadi, gagalnya proses ta’aruf rasanya tidak sesakit kejadian
“kemarin”.
Kemarin itu benar-benar seperti naik roaller coaster. Aku
terbang, naik ke atas, tersenyum, kemudian seketika dihempaskan ke bawah,
teriak, naik lagi, dihempaskan lagi, seringnya begitu. Aku menikmatinya. Tapi
terkadang aku juga ingin berhenti.
Ini
bukan berarti kejadian ‘kemarin’ tak ada indah-indahnya. Bukan. Kuhaturkan
banyak terimakasih, karena telah mengisi dan membuat kenangan di hatiku.
Aku
tau, ‘kemarin’ dia serius. Sangat malah. Dengan, dia bilang ingin mendatangi
ayahku secara langsung. Dan Salahku,,,, tak memberi (atau mungkin belum memberi)
kesempatan untuk itu. Karena waktunya benar-benar bersamaan dengan yang
ta’aruf. Bingung.
Sedang
pada yang ta’aruf ini, sekalipun merasa srek. Tapi karena komunikasi yang tidak
intens (tidak boleh), saat gagal pun rasanya tidak “nyeri”. Tidak seperti patah
hati.
Kemudian,
aku berhenti sejenak. Duduk dan merenung. Sempat berfikir untuk membatasi
obrolan atau komunikasi dengan semua lelaki. Demi menghindari “perasaan” yang
tidak semestinya ada. Tapi setelah dipikirkan kembali, Aku Gak Bisa. Beberapa
teman lelaki yang biasa aku jadikan tempat curhat itu ya lelaki yang
benar-benar bisa memposisikan dan mengerti aku harus bagaimana. Menasehati agar semakin mendekatkan diri ke
Allah. Itu yang aku butuhkan. Akhirnya ku urungkan niatku.
Sempat
juga berfikir untuk tidak berpacaran. Ambil saja hatiku diam-diam. Berdoalah
kepada Allah agar Allah menanamkan rasa yang sama padaku. Lalu datang dan utarakan niatmu pada ayahku. Ambil juga hati ayah
dan ibuku. Jangan banyak bicara tentang
perasaan padaku. Toh kalopun berjodoh, Allah pasti melancarkan segalanya.
Jatuh
cinta itu indah, Sangat indah. Bila ditempatkan pada posisi yang benar dan
ditujukan pada orang yang halal.
Semoga bisa!!!!! Semoga Allah mengistiqomahkan niat baikku
ini. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar